Hi happy blogger, Indonesia adalah negara terkenal dengan ramahnya masyarakatnya, di ambil dari (kompas.com:2014) Indonesia menempatiperingkat ke 7 woow. Gimana tidak setiap ada orang asing lewat pasti disapa, Mr, Mrs hi how are you? 😂 kemudian minta foto, mungkin happy blogger pernah mengalaminya ? hmmm saya pernah duluu.. dulu banget, feeling welcome deh.
Happy blogger, saya tertarik untuk menulis kebudayaan yang perlu diketahui, kadang bukan hanya mempelajari bahasa asing tapi juga harus juga mengetahui kebudayaan orang asing agar tidak disebut freak dinegara tersebut.
1. Phipina : Orang-orang Filipina menghormati harga diri orang lain, sehingga mereka
tidak pernah mengkritik atau berdebat dengan orang secara terbuka.
Kebanyakan laki-laki Filipina ketika diremehkan akan selalu berjuang
mempertahankan kebanggaan mereka atau harga diri mereka. Hindari
topik-topik pembicaraan provokatif seperti politik, agama, korupsi dan
bantuan luar negeri. Orang-orang Filipina menyukai percakapan
sehari-hari tentang keluarga mereka.
Sebagai tanda hormat, orang-orang Filipina akan menyebut orang yang jauh
lebih tua dari mereka dengan “po” dan “opo”. Mereka tidak menyebut
orang yang lebih tua dengan nama kecil mereka, tetapi menggunakan
kata-kata seperti “Kuya”, “Ate”, “Manong” atau “Manang” yang menunjukkan
rasa penghormatan. (sumber : http://www.berkuliah.com/2014/08/9-hal-tentang-filipina-yang-wajib-kamu.html)
2. Malaysia :
Gaya hidup dan kebiasaan
a. Murah senyum
Kebiasaan baik orang malaysia dimulai dengan senyuman ramahnya walaupun
kepada orang yang belum dikenal sekalipun. Mereka tidak peduli dengan
status dan agama orang lain. Mereka menganggap semua yang berada didalam
negaranya entah itu warga asli atau pendatang sama sama sebagai
saudara.
b. Menyapa hangat
Orang Malaysia selalu menyapa dengan lemah lembut pada warga asli
ataupun orang asing yang berkunjung ke negaranya. Menyapa hangat dengan
logat melayu Apa kabar atau How are you dengan bahasa inggris.
c. Memberi salam
Dengan sesama muslim orang orang malaysia selalu mengucapkan
Assalamualikum jika berpapasan dijalan pada yang telah atau tyang belum
dikenalnya. Mereka menganggap sesama umat muslim walaupun berbeda kultur
atau negara sekalipun adalah saudara seperjuangan.
d. Tidak suka berteriak
Orang orang Malaysia tidak suka berteriak teriak ditengah publik karena
bagi mereka berteriak adalah sesuatu yang tidak sopan dan dapat
mengganggu orang lain. Bicara perlahan dengan santun merupakan kebiasaan
baik orang Malaysia hingga saat ini.
e.Tidak suka bergosip
Oarang Malaysia senang berkumpul dan bergaul dengan siappun karena tidak
memandang kultur atau agama seseorang. Mereka mengutamakan kebersamaan
dan kerukunan diantara perbedaan. Walaupun berkumpul bersama namun
mereka tidak suka bergosip membicarakan tentang orang lain.
f. Menunjuk dengan jempol bukan telunjuk
Ketika seorang pendatang atau turis meminta pertolongan maka orang orang
Malaysia akan senang hati membantu dengan bahasa yang santun dan ketika
menunjukan sesuatu mereka selalu memakai jempol karena dengan
menggunakan telunjuk dianggap kurang sopan.
g.Tidak menyukai minuman beralkohol
Orang orang Malaysia tidak suka minuman beralkohol. Mereka menyadari
bahawa minuman alkohol diharamkan oleh islam karena dapat mengganggu
kesehatan dan ketenangan orang lain, Jika ada segelintir orang yang
mengkonsumsi alkohol biasanya tidak akan sampai mabuk.(sumber:http://halosehat.com/gaya-hidup/kebiasaan-baik/kebiasaan-baik-orang-malaysia)
3. Brunei Darussalam
Brunei
Darussalam ada kewajiban berjilbab. Namun biasanya untuk seragam kerja
dan sekolah, siapapun mereka apabila terikat seragam kerja dan sekolah
harus berjilbab, walaupun bukan muslim. Namun di luar itu, di kehidupan
sehari-hari, penduduknya dibebaskan hendak mengenakan jilbab atau tidak.
Maka kita bisa lihat, di bandara,
seluruh staff bandara berjilbab.
Tidak ada pajak di Brunei, perekonomian
negara ini ditopang dari Minyak Bumi dan Gas. Hasil keuntungannya
digunakan untuk kemakmuran rakyat, bensin disubsidi, beras disubsidi,
pendidikan gratis kesehatan murah.
Walaupun sama kecilnya, Brunei tidak
sama dengan Singapura yang gemar membangun bangunan gigantis dan sangat
mercusuar. Pembangunan Brunei terkesan lambat, terkesan tidak ada
pembangunan. Tapi diam-diam, Sultan membangun ribuan rumahnya untuk
warganya dengan cuma-cuma. Warganya hanya perlu membayar harga sewa
dengan harga sangat murah dan setelah 20 atau 30 tahun rumah itu akan
menjadi hak miliknya.
Orang-orang Brunei Darussalam hampir seluruhnya menggunakan mobil.
Apakah mereka kaya? Rupanya bukan, mobil adalah kebutuhan primer di
Brunei Darussalam. Mereka mengakui bahwa angkutan massalnya memang belum
bagus, sehingga mau tak mau mereka menggunakan angkutan pribadi.
Angkutan massal di Brunei hanya ada bis,
itupun jika lewat mungkin hanya satu jam sekali. Bisnya pun kuno,
keluaran 80-90 an. Entah kenapa belum ada pembaruan? Dan orang Brunei
enggan menggunakan angkutan massal tersebut, biasanya dipakai para
imigran atau para pekerja dari luar negeri.
Tidak ada motor di jalan raya, kecuali
motor para kurir dan motor ber-cc besar, semua menggunakan mobil.
Jikalau ada bis, harus mau menunggu lama pun bentuknya kuno. Walau
begitu tarifnya murah, cukup 1 Dollar Brunei sekali jalan jauh atau
dekat.
Saya sendiri diantar dengan Toyota
Camry. Di Indonesia, Camry adalah mobil menteri, di Brunei mobil biasa
saja, dipakai oleh masyarakat umum, bukan mobil yang istimewa seperti di
Indonesia. Setiap rumah pasti memiliki minimal satu mobil.
Karena memang penduduknya mayoritas
bermobil, maka mobil bagus banyak melintas. Bentley adalah hal biasa,
Chrysler juga hal biasa, BMW Seri 5 biasa saja. Namun mobil yang paling
populer dan banyak dipake adalah Toyota Vios dan Innova. Satu lagi, bagi
para keluarga di Brunei, mobil favorit mereka adalah Toyota Aphard.
Jalanan lengang adalah menu sehari-hari,
jalanannya pun mulus, tiada lubang. Nyaris tiada kemacetan setiap hari,
baik di jam sibuk atau tidak. Orang-orangnya pun tertib jadinya nyaris
tak tampak polisi di jalanan.
Satu yang unik, kebiasaan parkir
orang-orang Brunei sedikit banyak mirip di Indonesia. Jika ada space
kosong mereka bisa parkir begitu saja tanpa dikomando. Di jalanan
berderet, bedanya di Brunei tidak ada tukang parkir liar atau pak ogah
yang petentang-petenteng minta duit.
Bandar Seri Begawan cocok bagi yang suka
ketenangan, yang ingin lari dari hiruk pikuk kemacetan. Kota ini
tenang, ritmenya sangat pelan. Secara global pun kebijakan negara ini
jauh dari konflik, mungkin karena itulah Brunei Darussalam senantiasa
diliputi kedamaian.
(Sumber:https://www.efenerr.com/2015/06/24/salam-dari-brunei-darussalam/)
Gimana happpy blogger ? ada pengalaman boleh deh dikasih infonya. thanks ya